Monday, March 23, 2015

Community Program: Laporan 2 Biopori CB Pancasila


Nama     : Rika Ferlia
NIM       : 1801375264
Kelas      : LA24

Proses Pelaksanaan:
Kami kembali melanjutkan tugas kami membuat lubang biopori pada hari Jumat, 20 Maret 2015. Dengan lokasi yang masih sama kami kembali berkunjung kesana, kami tiba disana pada pukul 10:00. Setelah sampai kami langsung menuju ke lokasi TKP. Pada saat tersebut kebetulan kami bisa bertemu langsung dengan Pak RT.


Setelah kami berbincang - bincang dengan beliau, kemudian kami kembali melanjutkan melubangi tanah untuk biopori. Pada hari ini kami melakukan pengeboran lubang terbelih hadulu. Ternyata tenaga kami pada saat itu sudah terkuras habis pada hari rabu makanya kami cukup membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat satu lubang.

Ternyata Pak RT melihat kami yang sudah lelah dan ia meminta kami untuk meminta bantuan satpam yang ada di komplek tersebut, Maka Melisa dan Fiona memanggil satpam tersebut. Pak saypam tersebut bernama Pak Mahfud. Setelah mereka tiba Pak Mahfud langsung membantu kami membuatkan lubang biopori. Pada awalnya ia membantu kami dengan menggunakan alat biopori tetapi karena kami hanya mempunyai satu alat ahkirnya Pak Mahfud meminjam linggis kepada orang pemasaran yang tinggalnya tisak jauh dari lokasi. Ternyata menggunakan linggis lebih cepat dari pada menggunakan pengebor biopori. Kemudia kami melanjutkan pengeboran biopori tersebut ada yang menggunakan linggis dan menggunakan alat pengebor biopori. Tak terasa ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 13:30 dan kami sudah membuat 10 lubang biopori. Kami sangat berterima kasih atas bantuan Pak Mahfud, karena tanpa bantuannya kami tidak dapat membuat lubang biopori dengan secepat itu. Setelah selesai melubangi, kami semua pergi untuk membeli paralon dan tutup paralon serta makanan karena kami semua sangat lelah. Setelah kami semua selesai makan dan membeli peralatan biopori kami kembali membagi tugas untuk memotong paralon dan tutup biopori. Karena kami terburu - buru oleh waktu makanya kami semua bekerja dengan sangat cepat agar dapat selesai. Setelah selesai memotong dan melubangi tutupnya, sama seperti kemarin kami memasangkannya kembali ke tanah dan mengisinya dengan dedaunan kering. Pada pukul 15:30 ternyata kami menyelesaikan semuanya dengan baik. Semuanya kami dapat membuat lubang biopori sebnyak 15 lubang.

Nilai Pancasila yang Diterapkan:
Sila ke-2 Kemanusian yang adil dan beradap = > Karena kami semuanya memiliki tugas yang sama rata atau adil tanpa membebankan teman kita yang lain.
Sila ke-3 Persatuan Indonesia = > Karena dalam kegiatan ini kita diajarkan untuk saling bekerja sama serta bergotong - royong dalam membuat lubang biopori. Selain itu, satpam daerah tersebut juga ikut membantu kita untuk membuat lubang, secara garis besar kita bersama - sama bergotong royong untuk membutanya.

Dokumentasi dari kami:




Community Program: Laporan Biopori 1 CB Pancasila


Nama   : Rika Ferlia
NIM     : 1801375264
Kelas    : LA24


Awal Proses Pelaksanaan:
Pada hari Rabu, 18 Maret 2015 kelompok kami memulai pembuatan lubang biopori yang berlokasi di Lapangan depan rumah Pak RT (Pak Anton), Alam Raya, Kelurahan Panjang, Kacamatan Benda, RT 001/ RW 003, Tangerang. Kami tiba di lokasi pada pukul 11:30, sebenarnya kami bisa tiba sebelum jam 11:00 tetapi karena kita belum mengetahui tempat lokasinya maka kami sempat tersasar pada saat mencari lokasinya padahal itu sudah pake GPS tetapi entah kenapa malah pake GPS malah tersasar. Setelah tiba di rumah Melisa kemudian kami bersiap - siap ke lokasi biopori yang tidak jauh dari rumahnya tersebut. Lalu kami membagi - bagi tugas Saya, Devi, Yuven, Syarifa dan Fiona bertugas untuk mengebor tanah dengan menggunakan alat pengebor biopori yang berbentuk spiral. Kemudian Melisa dan Monic yang bertugas untuk membeli paralon dan tutup paralon. Saat tiba di lokasi kami bersama - sama mengunjungi rumah Pak RT yang berada tepat di depan lokasi biopori kita, untuk mengkonfirmasi bahwa kami akan memulai melakukan kegiatan kami tersebut. Ternyata pada saat itu Pak RT sedang pergi, makan Melisa segara menghubungi Pak RT. Setelah dikonfirmasi, Pak RT memberika pengarahan bahwa kami dapat melakukan pengeboran di area bagian tengah taman, karena pada bagian pinggir taman ternyata terdapat kabel - kabel. Setelah mendengarkan pengarahan tersebut, kami langsung bergegas melakukan pengeboran. Awalnya saya kira itu gampang ternyata tidak segampang apa yang dilihat. Pengeboran membutuhkan tenaga yang cukup besar, sehingga kami melakukan pengeborang kami memerlukan 4 orang untuk memutar alatnya tersebut. Waktu demi waktu telah berlalu ternyata kami ber 5 berhasil membuat 3 lubang biopori. Walaupun kami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat 1 lubang biopori tapi kami tetap semangat. Tak lama pula Melisa dan Monica kemudian kembali membawa paralon dan tutup paralon. Kemudian kami kembali membagi - bagikan tugas Saya, Devi, Monica, Syifa dan Yuven melanjutkan mengebor lubang biopori dan juga ada yang memotong paralon. Kemudian Melisa dan Fiona bertugas untuk melubangi tutup biopori. Ternyata waktu sudah berjalan cukup cepat, kami sudah membuat 5 lubang biopori tetapi Melisa dan Fiona belum juga kembali dari melubangi tutup paralon tersebut. Maka saya menyusuli mereka, ternya mereka belum juga selesai. Maka dari itu saya membantu mereka untuk mengebor tutup paralon tersebut. Setelah selesai kami kembali ke lokasi pengeboran biopori lalu menutup lubang biopori tersebut dengan menggunakan paralon dan tutupnya, kemudian di dalam lubang tersebut kami isi dengan sampah dedaunan kering, setelah itu kami rapikan agar anak - anak yang bermain di taman tersebut tidak tersandung.

Kendala saat pembuatan lubang:
Ada beberapa kendala yang kami rasakan yaitu kami agak sedikit kesulitan untuk mengebor lubang biopori karena dalam pembuatan lubang biopori membutuhkan tenaga yang cukup kuat sedangkan dalam kelompok kami hanya ada cewe semua. Jadi kami berusaha sekuat tenaga agar tetap berhasil.

Nilai Pancasila yang Diterapkan:
Nilai - nilai Pancasila yang kami dapat yaitu:
  - Sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradap = > Karena kami membagi tugas dengan sangat adil sehingga semua anggota kelompok merasakan semua kiatan yang kami lakukan.
  - Sila ke-3 Persatuan Indnesia = > Karena dalam melakukan kegiatan ini kami melakukannya secara bersama - sama tanpa memandang perbedaan yang ada diantara kita. Kemudian kami secara bergotong royong dan bekerjasama dalam membuat luang biopori tersebut hingga selesai 5 lubang biopori.

Dokumentasi dari kami:
















Saturday, March 21, 2015

Community Program: POLKADOT RUN #RunForLeprosy2015

Teach For Indonesia (TFI) bersama dengan Bina Nusantara (Binus) serta Alam Sutra mengadakan sebuah acara lomba yang sangat menarik minat banyak orang yaitu "RUN FOR LEPROSY" yang diadakan pada tanggal Minggu 15 Maret 2015 di kawasan area Alam Sutra. Lomba ini diikuti lebih dari 3.000 orang dari berbagai macam kalangan mulai dari anak muda yang kebanyakan mahasiswa binus hingga orang dewasa. Lomba lari ini juga dibagi dalam dua kategori yaitu 5K & 10K.
Route pelari jarak 5k (kiri) & 10k (kanan)

- Kesa dan Pesan


Run For Leprosy dimulai pada pukul 06.00 untuk pelari 10k dan untuk pelari 5k dimulai pada pukul 06.15. Saya tiba di kampus Binus (ASM) pada pukul 04.55 karena jalan dalam area Alam Sutra akan ditutup pada pukul 05.00, maka kami semua peserta lomba harus tiba sebelum jam 5 pagi agar tidak kesulitan untuk masuk ke lokasi acara.  Ga nyesel kok dateng pagi - pagi banget karena kita bakalan ditemenin sama DJ and MC yang seru abis. Selama kita nunggu puncak acara kita, kita bisa ikut warming up dulu supaya pas lari kita ga keseleo atau terkilir. Ternyata waktu nunggu itu terasa sangat begitu cepat dan tiba diacar puncak kita yaitu RRRUUUUNNN!!!!! Semua pelari jarak 5k dikumpulkan di titik start line dan dalam hitungan mundur 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 kami semua di lepas untuk mulai berlari. Yah pada awalnya kami semua berlari dengan penuh semangat, tapi baru beberapa lari sebentar kita sudah pada lelah duluan yah mungkin karena kami ga bisa untuk lari dan juga ga sering olahraga makanya baru lari sebentar sudah capek duluan.

Pada awalnya saya berlari bersama teman - teman saya yaitu Devi, Annisa, Melisa, Fiona, Monica, Citta, Linda dan Shintia. Pada pertengahan route lari kami semua terpisah -pisah karena ada yang larinya cepet banget ada yang ga kuat untuk lari jauh. Banyak para peserta yang sangat menikmati acara ini, saya pun juga sangat menikmati sekali karena suasana pagi hari yang sangat sejuk dan segar sangat cocok untuk lari pagi. Apa lagi kawasan Alam Sutra yang banyak pepohonan juga sangan mendukung banget sehingga ga keras klo kita ada di daerah perkotaan. Tak terasa ternyata kami sudah melewati setengah pejalanan dan berhenti di water station untuk minum disana sudah disediakan air dan hydro coco. Rasa lelah saat berlari hilang begitu saja saat bertemu air. Setelah selesai saya, Citta, Linda dan Shintia mulai melanjutkan perjalanan menuju garis finish. Entah kenapa tiba - tiba Shintia melesat begitu cepat hingga kami bertiga tertinggal olehnya. Setelah itu kami jogging hingga garis finsh. Tak terasa ternyata kami hanya butuh menghabiskan waktu 1 jam, yah walaupun itu tak lari sepenuhnya karena ga kuat tapi sangat memuskan karena kami ga terasa sudah melewati jarak yang cukup jauh. Saat tiba di garis finish kami diberikan mendali, air, susu, hydro coco dan pisang. Pada saat itu saya baru menyadari ternyata peserta yang mengikuti lomba ini sangat banyak dan benar-benar banyak sekali.

Intinya seru bangetlah sampe ga bisa diungkapkan dengan kata - kata saat mengikuti RUN FOR LEPROSY karena kita berlomba sambil berdonasi kepada teman - teman kita yang terkena penyakit kusta. Jadi kita berlari sambil berdonasi juga, kita sehat dan kita beramal kepada sesama kita yang membutuhkan. Pokoknya sayang bangetlah yang ga ikutin acara ini. Pesannya sering - sering adain acara kya gini lagi karena ini tuh bener -bener seru banget denga inovasi yang baru dan berbeda tentunya.


- Kusta 


Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen, adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Indonesia dikenal sebagai satu dari tiga negara yang paling banyak memiliki penderita kusta. Dua negara lainnya adalah India dan Brazil. 
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak) dan menimbulkan kecacatan. Meskipun tergolong ke dalam penyakit menular, kusta merupakan penyakit yang tidak mudah menular, karena diperlukan kontak erat secara terus menerus dan dalam waktu yang lama dengan penderita. Penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa cacat bila penderita ditemukan dan diobati secara dini.

Kenyataannya, penyakit kusta seringkali ditemukan terlambat dan sudah dalam keadaan cacat yang terlihat. Pada dasarnya, terdapat 2 tingkatan kecacatan penyakit kusta saat ditemukan, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta.
Kecacatan yang nampak pada tubuh penderita kusta seringkali tampak menyeramkan bagi sebagian besar masyarakat sehingga menyebabkan perasaan jijik, bahkan ada yang ketakutan secara berlebihan terhadap kusta atau dinamakan leprophobia. Meskipun penderita kusta telah menyelesaikan rangkaian pengobatannya, dinyatakan sembuh dan tidak menular, status predikat penyandang kusta tetap dilekatkan pada dirinya seumur hidup. Inilah yang seringkali menjadi dasar permasalahan psikologis para penyandang kusta. Rasa kecewa, takut, malu, tidak percaya diri, merasa tidak berguna, hingga kekhawatiran akan dikucilkan (self stigma). Hal ini diperkuat dengan opini masyarakat (stigma) yang menyebabkan penderita kusta dan keluarganya dijauhi bahkan dikucilkan oleh masyarakat.

Gejala-gejala umum pada lepra, reaksi :
  • Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.
  • Anoreksia.
  • Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.
  • Cephalgia.
  • Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.
  • Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.
  • Neuritis.
- Komitmen Saya Terhadap Penyakit Kusta
   Sebagian besar masyarakat berpandangan bahwa penyakit kusta adalah penyakit yang sangat menjijikan dan merupakan kutukkan dari Tuhan. Memang pada umumnya penyakit ini sangat berbahaya karena penyakit kulit ini menular. Tetapi tidak seharusnya kita malah mengucilkan teman - teman kita yang menderita penyakit ini. Malah seharusnya kita membantu mereka dengan mendukung mereka bahwa mereka dapat sembuh bukan malah mengucilkan mereka serta menganggap mereka tidak ada. Maka dari itu saya peduli dengan mereka dengan mengikuti acara RUN FOR LEPROSY, semoga teman - teman yang kami bantu dapat mulai pulih dari penyakit tersebut. Semangat teman - teman yang menderita leprosy kalian pasti bisa sembuh!!!

- Sosialisasi yang Baik Terhadap Penyakit Kusta
  Menurut saya sosialisasi yang baik yaitu dimulai dari kita sendiri salah satu halnya yaitu seperti RUN FOR LEPROSY. Sehingga banyak orang yang lebih sadar akan hal ini dan menggap bahwa masih ada teman - teman kita yang terkena penyakit kusta yang masih membutuhkan uluran tangan kita. Serta mensosialisasikannya melalui seminar disekolah - sekolah sehingga anak - anak muda generasi sekarang ini lebih peduli dan lebih tau akan penyakit ini, serta mengubah pola pikir masyarakat akan teman - teman kita ini. 

Nama : Rika Ferlia
NIM : 1801375264
Jurusan : Akuntansi